Pendampingan ini berfokus pada empat hal utama, yakni:
- Meningkatkan mutu pelaksanaan fungsi Labkesmas.
- Memperkuat jejaring surveilans, deteksi dini, dan respons kesehatan masyarakat.
- Mendorong pemanfaatan hasil laboratorium sebagai dasar pengambilan keputusan program kesehatan.
- Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan Labkesmas di daerah untuk perbaikan berkelanjutan.
Di tempat terpisah, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sulbar dr. Nursyamsi Rahim, menyampaikan bahwa program tersebut sejalan dengan visi Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga, yakni “Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera.”
“Kami berkomitmen memperkuat kapasitas Labkesmas kabupaten/kota sebagai garda terdepan deteksi dini dan respons kesehatan. Upaya ini bukan hanya meningkatkan layanan kesehatan, tetapi juga menjadi bagian penting dari pembangunan manusia Sulbar yang lebih maju dan sejahtera,” tegas dr. Nursyamsi.
Melalui kolaborasi ini, Dinkes Sulbar bersama BBLKM Makassar juga menekankan pentingnya pengawasan penyelenggaraan laboratorium agar sesuai standar nasional, serta peningkatan kapasitas SDM dan tata kelola laboratorium agar hasil pemeriksaan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk pengambilan kebijakan kesehatan di tingkat daerah.
Dengan langkah ini, pemerintah daerah berharap sistem deteksi dini dan penanganan penyakit di Sulbar semakin tangguh, responsif, dan terintegrasi dari tingkat kabupaten hingga provinsi. (*/wu)