Selain masalah target yang terlalu ambisius, Andi Rahmat juga menyoroti keterbatasan alokasi anggaran yang menghambat realisasi program-program strategis di bidang energi. Keterbatasan ini menyebabkan beberapa proyek pengembangan EBT belum bisa diwujudkan.
Rapat ini menjadi forum penting bagi pemerintah daerah dan DEN untuk bersama-sama mengevaluasi dan mencari solusi atas hambatan-hambatan tersebut. Melalui evaluasi ini, diharapkan ada sinkronisasi kebijakan yang lebih baik, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Partisipasi Sulbar dalam rapat ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah provinsi dalam mendukung agenda nasional untuk mencapai ketahanan energi yang berkelanjutan dan berkeadilan. Upaya ini sejalan dengan program Pancadaya Gubernur Sulbar, khususnya dalam membangun infrastruktur dan menjaga kelestarian lingkungan hidup. Pengembangan energi di Sulbar tidak hanya bertujuan untuk memperkuat ketahanan energi, tetapi juga untuk mendukung pembangunan yang ramah lingkungan. (*/wu)