“Kinerja itu bukan hanya tentang kegiatan yang dilakukan, tetapi hasil yang dihasilkan. Misalnya, jika kegiatan kita adalah penyusunan SOP, maka output-nya berupa dokumen SOP, dan outcome-nya adalah manfaat atau perubahan yang dihasilkan dari penerapan SOP tersebut,” terangnya.
Nuzululhiah menambahkan, indikator kinerja juga menjadi sumber informasi penting dalam sistem manajemen kinerja yang baik, termasuk untuk proses evaluasi dan perbaikan kinerja di masa mendatang.
Melalui rapat ini, Biro Organisasi berharap setiap unit kerja di lingkup Pemprov Sulbar dapat memahami pentingnya indikator kinerja yang terukur dan relevan, sehingga sistem penilaian kinerja ASN dapat berjalan lebih objektif, transparan, dan berdampak langsung terhadap peningkatan pelayanan publik.
“Pengelolaan kinerja yang baik tidak hanya meningkatkan akuntabilitas aparatur, tetapi juga menjadi tolok ukur keberhasilan organisasi pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” tutup Timothius. (*/wu)