HEADLINEMAMUJUSULAWESI BARATTEKNOLOGI

Narasumber dari Tsinghua University Paparkan Materi AI di Pelatihan DLA Pemprov Sulbar

×

Narasumber dari Tsinghua University Paparkan Materi AI di Pelatihan DLA Pemprov Sulbar

Sebarkan artikel ini
Tsinghua University Bekali Peserta Pelatihan DLA dengan Materi AI dan Pengembangan Industri Wisata

Mamuju – Pelatihan Digital Leadership Academy (DLA) Sulbar 2025 bagi 50 pejabat eselon II dari lingkup Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten di Sulawesi Barat, memasuki hari keempat pada Kamis, 9/10/2025, dengan menghadirkan dua narasumber dari Tsinghua University, Tiongkok.

Program DLA ini merupakan kerja sama antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, yang berlangsung sejak 7 hingga 17 Oktober 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga, untuk mendorong transformasi kepemimpinan digital di jajaran pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten.

BACA JUGA:  Perkuat Literasi Digital, Ketua Komisi I Gandeng Kominfo Sulbar Gelar Hearing Dialog di Polman

Plt. Kepala Dinas Kominfo Persandian, dan Statistik Provinsi Sulbar Muhammad Ridwan Djafar, menjelaskan bahwa sesi pertama pada hari keempat membahas pertumbuhan, globalisasi, dan governance di era digital, yang dipaparkan oleh Prof. Gao Yuning dari School of Public Policy, Tsinghua University.

Dalam materinya, Prof. Gao menjelaskan bahwa kemajuan pesat teknologi internet telah mentransformasi seluruh aspek kehidupan, memperpendek jarak, dan meningkatkan efisiensi berbagai aktivitas. Ia menekankan bahwa tata kelola digital dalam ekonomi global kini tengah bergerak dari sistem berbasis perbatasan menuju sistem lintas batas, mengikuti tren regulasi data di negara-negara ekonomi utama.

BACA JUGA:  Terima Aksi Demonstrasi, Ketua Komisi I Janji Tindaklanjuti Aspirasi HMI Badko Sulbar

“Perkembangan perdagangan jasa digital tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru dan menghidupkan kembali ekonomi global, tetapi juga menghadirkan tantangan baru bagi tata kelola global yang memerlukan perangkat kebijakan baru,” jelas Prof. Gao, seperti dikutip Ridwan.