Pelatihan ini menghadirkan berbagai narasumber kompeten. Di antaranya Musdalifa dari Ecoprint Kampung Sa’beta yang menjelaskan tahapan pembuatan ecoprint, mulai dari pemilihan kain, teknik mordanting, hingga proses pewarnaan dengan bahan alami seperti kayu secang, tingi, tegeran, mahoni, jolawe, kunyit, serta daun mangga dan ketapang.
Sri Suro Adhawati, narasumber lainnya, menyampaikan materi mengenai Ketahanan Sandang dan Fashion Berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya pemanfaatan limbah organik, pengurangan penggunaan pewarna sintetis, serta memperpanjang usia pakai sandang. Menurutnya, rumah tangga, perempuan, dan pelaku UMKM memiliki peran penting dalam mendorong ketahanan sandang sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Sementara itu, Andi Isma juga membawakan materi bertema Pengembangan Kewirausahaan. Ia membahas mengenai identifikasi dan pengembangan ide usaha, serta faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan seperti permintaan pasar, persaingan, ketersediaan sumber daya, dan keunggulan kompetitif. Ia juga menguraikan strategi dalam membangun semangat kewirausahaan dan pengelolaan manajemen usaha yang baik.
Selain para narasumber tersebut, pelatihan ini juga melibatkan instruktur dari UPT Balai Pelatihan Kerja Disnakertrans Provinsi Sulsel yang memberikan materi teknis terkait peningkatan produktivitas kerja.
