Kejanggalan juga mencuat dalam daftar peserta penuh yang berhak memilih. SK awal mencatat 503 peserta, berubah menjadi 482, lalu melonjak ke 510 saat pemilihan. Verifikasi faktual menunjukkan hanya 498 orang hadir, namun hasil perhitungan suara mencapai 499. Fluktuasi ini memicu dugaan manipulasi untuk menguntungkan calon tertentu.
Drama semakin memuncak saat dua calon Direktur EN, Dana Tarigan dan Tubagus Soleh Ahmadi, mendadak mundur setelah menyampaikan visi-misi. Keduanya kemudian secara terbuka menyatakan dukungan kepada calon Boy Jerry Even Sembiring. Sementara itu, Muhammad Al-Amin calon EN dari Sulawesi Selatan tetap bertahan dengan dukungan 48 lembaga dari lima region.
“Jangan rusak WALHI lewat perilaku culas dalam konsolidasi politik organisasi. Kepemimpinan lahir dari kepercayaan, bukan ambisi personal. Jangan biarkan demokrasi dan arah perjuangan WALHI tercoreng,” tegas Refli Sakti Sanjaya dari Region WALHI Sulawesi Barat.
Gelombang kritik dari peserta menandai bahwa PNLH XIV bukan sekadar forum konsolidasi, melainkan juga ujian moral bagi demokrasi internal WALHI. Keputusan-keputusan yang lahir dari forum ini akan menentukan wajah perjuangan keadilan ekologis ke depan antara tetap dijaga marwahnya, atau ternoda oleh ambisi segelintir pihak. (*/wu)