Mamuju – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat melakukan uji coba perdana pengelolaan air layak minum menggunakan kendaraan water treatment milik BPBD Sulbar, Rabu, 15/10/2025.
Langkah ini dilakukan setelah kendaraan tersebut memperoleh rekomendasi kelayakan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju.
Percobaan dilakukan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Sulbar untuk memastikan seluruh sistem pengolahan air mulai dari proses penyaringan, sterilisasi, hingga distribusi. berfungsi optimal dan menghasilkan air yang memenuhi standar kesehatan. Uji coba ini menjadi tahap awal sebelum kendaraan digunakan secara penuh dalam operasi kemanusiaan di wilayah terdampak bencana.
Plt. Kepala Pelaksana BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah, mengatakan bahwa uji coba tersebut merupakan bentuk komitmen BPBD Sulbar dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan pelayanan kebencanaan, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat.
“Kami bersyukur kendaraan water treatment ini telah mendapat rekomendasi dari Dinas Kesehatan dan hari ini bisa diuji langsung. Hasil percobaan menunjukkan sistem bekerja baik, dan air yang dihasilkan memenuhi standar kesehatan. Ini akan sangat membantu masyarakat saat terjadi bencana, terutama di wilayah yang kesulitan mendapatkan air bersih,” ujar Yasir Fattah.
Ia menambahkan, kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur Sulbar Suhardi Duka, yang menekankan pentingnya kesiapan sarana pendukung penanggulangan bencana di seluruh wilayah provinsi.
“Arahan Bapak Gubernur sangat jelas, seluruh peralatan dan sumber daya kebencanaan harus siap beroperasi kapan pun. Kendaraan water treatment ini adalah salah satu bentuk kesiapan nyata BPBD dalam menjamin kebutuhan dasar masyarakat saat bencana,” tambahnya.
Selanjutnya, BPBD Sulbar akan melaksanakan tahap lanjutan berupa simulasi pendistribusian air layak minum ke sejumlah daerah rawan bencana. Kegiatan ini juga akan menjadi ajang pelatihan teknis bagi anggota TRC dalam pengoperasian alat dan sistem distribusi air bersih di lapangan.
Langkah inovatif ini menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dalam memperkuat layanan kebencanaan yang cepat, tanggap, dan berorientasi pada kebutuhan dasar masyarakat. (*/MI)