Menurut Rulsi, Admin LPTQ Sulbar yang mendampingi proses registrasi, tahapan ini dilakukan secara ketat untuk memastikan keaslian data peserta dan mencegah praktik kecurangan seperti penggunaan joki.
“Proses registrasi dilakukan dengan membawa KTP dan KK, kemudian dilanjutkan pemindaian biometrik, mulai dari sidik jari, telapak tangan, retina, hingga wajah,” jelas Rulsi.
Ia menambahkan bahwa kebijakan verifikasi ketat ini juga diterapkan untuk mencegah peserta berpindah provinsi dalam waktu kurang dari enam bulan sebelum pelaksanaan STQH.
“Aturannya jelas, tidak boleh ada kafilah yang baru pindah provinsi kurang dari enam bulan dan kemudian mewakili provinsi lain. Ini juga sudah kita terapkan di Sulbar,” tegasnya.
Sebanyak 20 peserta kafilah Sulbar akan berlaga dalam berbagai cabang lomba, termasuk tilawah, hafalan Al-Qur’an, dan hadits, menghadapi peserta terbaik dari seluruh provinsi di Indonesia.
Dengan semangat persaudaraan dan tekad tinggi, kafilah Sulbar siap memberikan penampilan terbaik demi mengharumkan nama daerah di ajang nasional tersebut. (*/wu)