Jakarta – Investor kelapa dalam yang difasilitasi oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) akan segera berkunjung ke Kabupaten Polewali Mandar dan Majene untuk meninjau potensi pengembangan industri kelapa dalam di wilayah tersebut.
Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Wakil Gubernur Sulawesi Barat Salim S. Mengga, bersama Bupati Polewali Mandar dan Wakil Bupati Majene dengan pihak investor di Jakarta beberapa waktu lalu. Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menyebut langkah ini sebagai momentum baru bagi pertumbuhan ekonomi daerah berbasis potensi lokal.
Rencana kunjungan para investor akan difokuskan pada sosialisasi bersama pemerintah daerah dan masyarakat, serta penentuan titik lokasi strategis pengembangan industri kelapa dalam. Selain itu, investor juga berencana membangun laboratorium pemeriksaan makanan dan minuman di Sulawesi Barat untuk mendukung proses sertifikasi mutu dan keamanan produk ekspor, khususnya hasil olahan kelapa dan produk turunannya.
Menurut Wagub Salim S. Mengga, Kabupaten Polman dan Majene dipilih karena memiliki potensi kelapa yang besar dan posisi strategis di pesisir barat Sulawesi, sehingga ideal menjadi pusat pengolahan dan pengembangan industri kelapa terpadu.
“Setelah pertemuan di Jakarta, para investor menyatakan kesiapannya untuk turun langsung ke lapangan. Mereka akan melakukan sosialisasi di Polman dan Majene serta menentukan titik lokasi yang paling strategis,” ujar Salim S. Mengga, Jumat (17/10/2025).
Ia menegaskan, kehadiran investor merupakan bagian dari strategi Pemprov Sulbar dalam memperkuat ekonomi daerah, membuka lapangan kerja baru, dan meningkatkan kesejahteraan petani kelapa.
“Kita ingin investasi ini benar-benar berdampak bagi masyarakat. Dengan dukungan IPB dan investor berpengalaman, kita optimistis akan lahir industri baru yang menggerakkan ekonomi Sulbar,” tambahnya.
Selain meninjau lokasi, investor juga akan berdialog dengan pemerintah kabupaten, pelaku usaha, dan kelompok petani untuk memetakan kebutuhan, peluang, serta rantai pasok industri kelapa dalam.
Salim berharap, kehadiran investor tak hanya berdampak pada peningkatan produksi, tetapi juga menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pertumbuhan aktivitas ekonomi lokal.
“Kami berharap investasi ini memberi multiplier effect bagi daerah, baik dari sisi ekonomi, pajak, maupun kegiatan usaha di sekitarnya. Ini penting agar pembangunan bisa berkelanjutan,” ungkapnya.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat berkomitmen memfasilitasi seluruh proses investasi agar berjalan transparan, terarah, dan melibatkan masyarakat lokal.
“Polman dan Majene akan menjadi contoh bagaimana potensi kelapa dapat diubah menjadi kekuatan ekonomi daerah,” tutup Wagub Salim S. Mengga. (*/wu)