“Pelatihan ini menuntut kemampuan berpikir strategis dalam memanfaatkan teknologi demi pelayanan publik yang lebih cepat, transparan, dan efisien,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Dinas Pariwisata Sulbar kini tengah diarahkan menuju digitalisasi, yakni proses mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi ke dalam seluruh aspek sektor pariwisata, mulai dari perencanaan, promosi, hingga pelayanan wisatawan.
“Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi, daya saing, dan menciptakan pengalaman positif bagi wisatawan maupun pengelola destinasi,” jelas Bau Akram.
Melalui keikutsertaan dalam DLA, Pemerintah Provinsi Sulbar menegaskan komitmennya dalam membangun SDM aparatur yang tangguh, adaptif, dan berorientasi digital.
Langkah ini diharapkan menjadi pijakan penting bagi lahirnya kepariwisataan di Sulawesi Barat, sebuah ekosistem pariwisata yang inovatif, inklusif, dan berdaya saing di era digital. (*/wu)