-
Dukungan program kegiatan terhadap intervensi rencana aksi pengembangan ekonomi syariah perlu dilengkapi dengan target dan lokus yang jelas.
-
Untuk mendukung wisata ramah dan halal, diperlukan branding, pembinaan, dan sosialisasi kepada para pelaku usaha pariwisata, khususnya di destinasi unggulan.
-
Pertumbuhan ekonomi masyarakat perlu diperkuat melalui berbagai kegiatan dan event daerah seperti Gema Sulbar, Manakarra Fair, Sandeq Silumba, serta pembuatan video promosi pariwisata.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Sulbar, Bau Akram Dai, menyampaikan bahwa hasil rumusan pertemuan tersebut akan menjadi acuan Dispar dalam memperkuat strategi pengembangan pariwisata daerah.
“Rumusan hasil pertemuan tentu penting bagi pembangunan pariwisata Sulbar. Dispar konsisten pada hasil monev agar bisa memperkuat sinergi dan keterpaduan pelaksanaan program dalam pencapaian target pembangunan ekonomi daerah,” jelas Bau Akram.
Ia menambahkan, upaya ini sejalan dengan Panca Daya yang dicanangkan oleh Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, dan Wakil Gubernur, Salim S. Mengga, yang menekankan pada pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan di berbagai sektor.
Terkait pengembangan pariwisata halal, Bau Akram menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memastikan implementasi berjalan efektif dan selaras dengan kearifan lokal.
“Fokus kita adalah bagaimana pariwisata Sulbar bisa berkembang, termasuk pengembangan usaha makanan halal, layanan jasa wisata, dan penginapan yang ramah bagi semua wisatawan. Dalam mengembangkan pariwisata halal, penting untuk tetap menghormati budaya dan agama lokal serta menjaga keharmonisan masyarakat,” pungkasnya.
(*/wu)