Mamuju, – Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, melakukan kunjungan langsung ke SMKN 1 Rangas untuk meninjau pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan memastikan kualitas serta higienitas makanan yang disediakan untuk siswa.
Dalam kunjungannya, Gubernur tidak hanya berdialog dengan siswa dan tenaga pengajar, tetapi juga mencicipi langsung makanan MBG yang disajikan kepada siswa. Langkah ini dilakukan untuk memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa makanan yang disediakan benar-benar layak konsumsi dan aman.
“Hari ini saya ingin buktikan bahwa makanan MBG ini steril. Saya sendiri makan. Saya cium dulu, ternyata tidak basi, lalu saya cicipi. Saya kira anak-anak juga begitu,” ujar Suhardi Duka saat berdialog dengan siswa.
Sebelum mengunjungi sekolah, Gubernur SDK terlebih dahulu meninjau dapur MBG di Rangas Beach, tempat pusat produksi makanan MBG untuk wilayah tersebut. Di sana, ia berbincang langsung dengan penanggung jawab Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bertugas menyiapkan dan mendistribusikan makanan ke sekolah-sekolah.
Menanggapi kasus dugaan keracunan makanan MBG yang sempat terjadi di Tapalang, Gubernur menyatakan bahwa kejadian tersebut sedang ditangani oleh pihak kepolisian dan menjadi bahan evaluasi bagi seluruh pelaksana program.
“Kalau ada yang keracunan, saya pikir itu bukan kesengajaan. Tapi kita akan perbaiki. Pak Presiden sudah menyampaikan bahwa ini akan terus dibenahi. Bagi SPPG yang ceroboh, itu akan kita hentikan sementara,” tegasnya.
Meski ada kritik terhadap pelaksanaan program MBG, Gubernur SDK menegaskan bahwa secara umum MBG adalah program penting yang harus tetap dilanjutkan untuk menjamin pemenuhan gizi siswa, terutama di daerah-daerah terpencil.
“Kritik boleh, silakan. Tapi bukan berarti program ini tidak baik. Ini program yang sangat penting untuk pemerataan gizi anak-anak, terutama di pedesaan,” ujar SDK.
Kepala SMKN 1 Rangas, Mahmud, mengungkapkan bahwa program MBG telah berjalan selama 9 bulan di sekolahnya dan menjadi sekolah pertama penerima program tersebut di Sulawesi Barat.
“Sejak Januari 2025, program ini berjalan tanpa kendala. Tidak ada kasus keracunan di sini. Semua berjalan baik,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa siswa di sekolahnya sangat terbantu dengan adanya MBG, terutama bagi mereka yang berangkat sekolah tanpa sarapan atau tidak membawa uang jajan.
“Dengan adanya program pemerintah ini, makanan mereka terpenuhi, gizinya juga terpenuhi. Bahkan setiap tiga bulan sekali, kami lakukan penimbangan berat badan untuk melihat dampaknya,” tambah Mahmud.
Kunjungan Gubernur SDK ke SMKN 1 Rangas menjadi bentuk komitmen dan keseriusan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dalam menjalankan program strategis yang menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat, khususnya generasi muda. Evaluasi dan pengawasan terus dilakukan agar program MBG benar-benar tepat sasaran, aman, dan memberikan dampak positif jangka panjang. (*/wu)
