Majene, – Dalam upaya mewujudkan layanan kesehatan prima yang terintegrasi secara digital, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat (Dinkes Sulbar) secara serius mengoptimalkan penerapan Rekam Medis Elektronik (RME) di tingkat puskesmas. Puskesmas Banggae 1, Kabupaten Majene, menjadi sasaran utama dalam evaluasi yang digelar baru-baru ini untuk mempercepat transformasi digital ini.
Rapat evaluasi yang digelar di Aula Puskesmas Banggae 1 ini dihadiri secara lengkap oleh perwakilan Dinkes Sulbar, Dinkes Kabupaten Majene, serta seluruh ujung tombak pelayanan: mulai dari dokter, perawat, bidan, tenaga laboratorium, apoteker, hingga Penanggung Jawab (PJ) RME dan PJ Klaster.
Tidak sekadar seremonial, rapat ini membuahkan sejumlah langkah strategis untuk menyelesaikan tantangan teknis yang dihadapi. Beberapa poin kunci yang menjadi fokus perbaikan antara lain:
Rapat evaluasi membahas sejumlah aspek penting dalam implementasi RME, seperti:
-
Skrining ILP (Identifikasi Layanan Pasien yang belum maksimal di beberapa klaster, khususnya Klaster 2 dan 3. Untuk itu, pihak Puskesmas akan melakukan pengaturan skrining bersama PJ Klaster, dengan target penyelesaian dalam satu pekan.
- Sistem pemanggilan antrian, yang saat ini masih berbasis nomor antrean. Dinkes dan tim teknis mengusulkan agar sistem dialihkan menjadi pemanggilan berdasarkan nama pasien, dan akan dikoordinasikan dengan pihak vendor terkait.
- Pelaporan CKG (Caries Gigi) Anak Sekolah, yang ke depan akan dibuat berdasarkan sekolah dan wilayah kelurahan, guna memudahkan analisis serta perencanaan program kesehatan gigi anak.
Plt. Kepala Dinkes Sulbar, dr. Nursyamsi Rahim, menegaskan bahwa langkah ini merupakan wujud nyata komitmen Pemerintah Daerah.