“Pelabuhan adalah pintu keluar hasil produksi. Dengan difungsikan maksimal, produk hilirisasi kelapa bisa langsung diekspor dari Sulbar tanpa jalur panjang. Biaya logistik berkurang, daya saing meningkat,” tambah Wagub.
Sejumlah investor yang hadir melihat peluang besar pada produk turunan kelapa, seperti Virgin Coconut Oil (VCO), briket arang, hingga serat sabut untuk industri furnitur dan otomotif. Para petani pun menyambut positif langkah pemerintah, seraya berharap ada pendampingan nyata agar mereka bisa naik kelas dan tidak lagi bergantung pada tengkulak.
Kegiatan ditutup dengan diskusi interaktif antara pemerintah, petani, dan pelaku usaha, membahas strategi pengembangan, peluang investasi, serta ekosistem industri kelapa dalam yang berkelanjutan di Sulbar.
Dengan dukungan pemerintah, keterlibatan petani, dan minat besar investor, hilirisasi kelapa dalam diproyeksikan menjadi sektor andalan baru penggerak ekonomi Sulbar di masa mendatang. (*/wu)