“Kegiatan seperti ini sejalan dengan visi Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera yang digagas oleh Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga. Donor darah adalah bentuk nyata kolaborasi kemanusiaan yang harus terus kita hidupkan di setiap lini,” tutur Nursyamsi.
Ia juga mengapresiasi kolaborasi antara UPTD Labkesda–TD dan Balai Karantina, yang dinilai sebagai contoh konkret sinergi antarlembaga dalam mendukung pelayanan publik yang sehat, humanis, dan berkelanjutan.
“Kami berharap ke depan semakin banyak instansi dan masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan donor darah. Setetes darah yang disumbangkan bisa menjadi harapan bagi mereka yang membutuhkan,” tambahnya.
Kegiatan ini tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan darah bagi pasien rumah sakit, tetapi juga menjadi sarana edukasi masyarakat tentang pentingnya kemandirian stok darah dan budaya donor darah sukarela di Sulawesi Barat.
Melalui kegiatan tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat bersama UPTD Labkesda-TD berkomitmen membangun sistem pelayanan kesehatan yang berorientasi pada nilai kemanusiaan dan keberlanjutan.
“Satu kantong darah bisa menyelamatkan tiga nyawa. Mari jadikan donor darah sebagai gaya hidup sehat dan wujud kepedulian kita terhadap sesama,” tutup Nursyamsi. (*/wu)