Mamuju – Dalam rangka memperkuat akuntabilitas dan kesiapsiagaan penanganan bencana, Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat melaksanakan Opname Fisik Barang Logistik Bencana di Gudang Logistik Dinsos Sulbar. Kegiatan ini menjadi bagian penting dari proses pelaporan dan penginputan data ke dalam aplikasi E-SIMLOG untuk Triwulan III Tahun 2025.
Opname fisik dilakukan untuk mencocokkan kondisi nyata barang logistik di gudang dengan data yang tercatat dalam sistem digital resmi E-SIMLOG (Sistem Informasi Manajemen Logistik). Sistem ini merupakan platform nasional yang mendukung pencatatan, pelaporan, dan pemantauan logistik kebencanaan secara transparan.
Kepala Dinas Sosial Sulbar Abdul Wahab Hasan Sulur, melalui Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, Surdin menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari upaya memperkuat akurasi data dan memastikan kesiapan logistik secara riil di lapangan.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh barang logistik yang tercatat dalam E-SIMLOG benar-benar sesuai dengan kondisi fisik di gudang. Ini penting untuk meningkatkan akuntabilitas serta kesiapan menghadapi potensi bencana,” ujar Surdin.
Barang-barang yang dicek dalam opname meliputi tenda darurat, selimut, matras, makanan siap saji, dan berbagai perlengkapan tanggap darurat lainnya. Kegiatan ini melibatkan tim bidang logistik, relawan Tagana, staf gudang, serta operator E-SIMLOG, yang bersama-sama melakukan verifikasi menyeluruh.
Surdin menambahkan, data hasil opname akan menjadi dasar perencanaan distribusi bantuan yang lebih tepat sasaran, serta untuk pembaruan data stok logistik di tingkat provinsi.
“Kesiapsiagaan adalah kunci penanganan bencana. Dengan data yang akurat, respons kita bisa lebih cepat dan efisien,” jelasnya.
Langkah ini menegaskan komitmen Dinsos Sulbar dalam membangun sistem logistik kebencanaan yang tertib, transparan, dan dapat diandalkan, demi mendukung perlindungan sosial masyarakat di seluruh wilayah Sulawesi Barat. (*/MI)
