Mamasa – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat mendampingi BPBD Kabupaten Mamasa dalam proses pengumpulan data sekunder untuk penyusunan Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) Kabupaten Mamasa Tahun 2026-2030.
Pendampingan ini dilakukan oleh Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Sulbar Inaldy L.S. Silang, yang sekaligus bertugas sebagai Tim Ahli dalam kegiatan tersebut. Proses pengumpulan data berlangsung di berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Mamasa.
“Kegiatan ini bertujuan memastikan data yang digunakan dalam penyusunan dokumen KRB valid dan sesuai kondisi lapangan. Ini penting agar program penanggulangan bencana tepat sasaran,” ujar Plt. Kalaksa BPBD Sulbar Muhammad Yasir Fattah.
Data yang dikumpulkan mencakup aspek-aspek strategis seperti kependudukan, kesehatan, pendidikan, sosial, infrastruktur, dan pelayanan publik, dengan melibatkan OPD seperti Dinas Sosial, Dukcapil, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, serta beberapa OPD teknis lainnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya perencanaan pembangunan berbasis pengurangan risiko bencana, yang akan menjadi fondasi dalam merancang arah pembangunan Kabupaten Mamasa untuk lima tahun ke depan.
Yasir menambahkan bahwa pendampingan ini menekankan pentingnya penguatan koordinasi antar BPBD serta peningkatan kapasitas perencanaan kebencanaan berbasis data.
“Bapak Gubernur menekankan pentingnya data akurat dalam dokumen kebencanaan agar perencanaan pembangunan menjadi lebih tangguh terhadap risiko bencana,” tambahnya.
Proses pengumpulan data ini akan berlanjut hingga seluruh instansi terkait di Kabupaten Mamasa berpartisipasi aktif, sebelum memasuki tahapan analisis dan penyusunan final dokumen KRB 2026-2030.
Dokumen ini nantinya diharapkan menjadi rujukan strategis lintas sektor, baik dalam perencanaan pembangunan, mitigasi risiko, hingga penyusunan anggaran kebencanaan di Kabupaten Mamasa. (*MI)