“Untuk tahun 2026, kegiatan yang benar-benar menunjang harus diprioritaskan. Sementara kegiatan yang tidak relevan sebaiknya ditunda agar anggaran dapat difokuskan pada penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem,” tegasnya.
Rapat dihadiri oleh perwakilan fungsional perencana dari 19 OPD, termasuk Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Masing-masing OPD memaparkan program dan kegiatan strategis yang akan mendukung percepatan penurunan stunting dan pengentasan kemiskinan.
Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana, menegaskan komitmen lembaganya untuk memperkuat kolaborasi dan memastikan program pembangunan tepat sasaran.
“Kami ingin agar program pembangunan tahun 2026 tidak hanya menjadi formalitas, tetapi betul-betul berdampak nyata, tepat sasaran, dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” pungkas Junda.
Dengan langkah ini, Bapperida Sulbar meneguhkan peran sebagai motor perencanaan pembangunan daerah yang berorientasi pada efektivitas, efisiensi, dan kesejahteraan masyarakat. (*/wu)