Mamuju – Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat menegaskan fokus arah pembangunan tahun 2026 pada percepatan penanganan stunting dan pengentasan kemiskinan ekstrem.
Hal ini ditegaskan dalam Rapat Asistensi Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahun 2026 yang digelar di Ruang Rapat Bapperida Sulbar, Rabu (1/10/2025). Rapat tersebut diikuti oleh 19 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pendukung lintas sektor.
Mewakili Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana, rapat dibuka oleh Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (PPM), Andi Almah Aliuddin, yang menyampaikan bahwa arah kebijakan tahun 2026 sejalan dengan instruksi Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, dan Wakil Gubernur, Salim S. Mengga, yakni memastikan program pembangunan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
“Agenda pembangunan 2026 diarahkan agar lebih fokus pada program-program yang menyentuh akar persoalan masyarakat, khususnya di desa lokus penanganan stunting terpadu,” ujar Alma.
Dalam rapat tersebut, Perencana Ahli Muda Bapperida Sulbar, Putri Anindy, memaparkan hasil sinkronisasi lintas sektor dari lokakarya tingkat kabupaten. Salah satu poin utama adalah peningkatan jumlah desa lokus Penanganan Stunting Terpadu (Pastipadu), dari 12 desa pada tahun 2025 menjadi 60 desa pada tahun 2026, berdasarkan usulan dari enam kabupaten di Sulbar.
Sementara itu, Perencana Ahli Muda Bapperida, Angga Tirta Wijaya, menegaskan pentingnya efisiensi anggaran.