Melalui audiensi ini, tim periset juga berharap dukungan dari Pemprov Sulbar, khususnya Bapperida dan dinas teknis terkait, dalam fasilitasi sejumlah hal penting, seperti penandatanganan kerja sama dengan Gubernur Sulbar, penerbitan izin usaha (PIRT dan sertifikat halal), pengadaan kapal operasional freezer terapung, serta pengembangan drop store sebagai pusat pemasaran produk olahan UMKM.
Sekretaris Bapperida Sulbar Muh. Darwis Damir, menyampaikan bahwa Sulawesi Barat memiliki potensi besar di sektor ekonomi biru, dengan garis pantai sepanjang 677 kilometer yang menjadi sumber daya unggulan daerah.
“Kami berharap semakin banyak akademisi dan stakeholder melakukan riset di Sulawesi Barat agar potensi ini bisa dikembangkan, menarik investasi, serta mendukung terwujudnya visi-misi Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga,” ujarnya.
Audiensi tersebut turut mendapat sambutan positif dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulbar. Kabid Perikanan Tangkap dan Tata Ruang Kelautan, Abdul Gani, menilai inovasi freezer terapung berbasis energi surya ini sangat relevan dengan kebutuhan nelayan tradisional, terutama untuk kapal berukuran hingga 15 GT.
Sementara itu, Kabid Riset dan Inovasi Daerah Bapperida Sulbar Musra Awaluddin, menegaskan kesiapan pihaknya untuk menelaah hasil riset tersebut sebagai dasar perencanaan kebijakan daerah berbasis riset dan inovasi, sesuai arahan Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana.
Langkah kolaboratif ini menjadi bukti nyata keseriusan Pemprov Sulbar dalam mengintegrasikan teknologi terbarukan untuk memperkuat sektor ekonomi biru, meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, sekaligus mendukung arah pembangunan berkelanjutan di Bumi Tanah Malaqbi’. (*/wu)