Mamuju, – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) turut aktif memperjuangkan kepentingan daerah dalam pembahasan revisi Pola Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) Wilayah Sungai (WS) Palu–Lariang. Revisi ini dinilai krusial mengingat kompleksitas tantangan pengelolaan SDA lintas provinsi.
Bapperida Sulbar berpartisipasi dalam Rapat Kelompok Kerja Review Pola Pengelolaan SDA WS Palu – Lariang yang digelar Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) secara hybrid pada Senin, 29/9/2025.

Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Bapperida Sulbar, Arjanto, yang mewakili Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana, menekankan perlunya revisi pola tersebut.
“Jumlah Daerah Aliran Sungai di wilayah ini meningkat dari 52 menjadi 179, ditambah dinamika alih fungsi lahan serta meningkatnya kebutuhan air lintas sektor. Oleh karena itu, diperlukan pola pengelolaan yang lebih adaptif, terintegrasi, dan berbasis data,” ujar Arjanto.
WS Palu – Lariang merupakan wilayah yang sangat strategis, mencakup lintas provinsi: Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan sebagian Sulawesi Selatan, dengan total luas .